LANDAK - Ketua Tim Asesmen Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Hariyanto, S.Km., M.Epid bersama dengan anggota KOPEM (Komisi Penilaian Eliminasi Malaria) dr. M Asri Amin, MPH., Drs.Supriyadi M.Sc dan Perwaklian GF Malaria Pusat Shafira, S.Km dan GF Malaria Provinsi Kalimantan Barat Ari Tri Mukti melakukan visitasi dan monitoring evaluasi di Kabupaten Landak sejak Selasa-Kamis, 14 -16 Juni 2022.
Kedatangan tim bertujuan melakukan pemantauan hasil self assesment (penilaian mandiri) yang di lakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Landak dan Puskesmas yang terpilih sebagai sampel serta RSUD Landak. Pada hari pertama Tim berkunjung ke Dinas Kesehatan dan mendengarkan paparan hasil self assessment yang telah di lakukan dan selanjutnya melakukan audiensi dengan Pj.Bupati Landak dalam upaya untuk mendapatkan dukungan dan melaporkan rencana menuju Indonesia Bebas Malaria pada tahun 2030.
Hari Kedua, tim didamping oleh Dinas Kesehatan melaksanakan kunjungan ke Puskesmas Darit untuk melihat kemampuan serta sarana prasarana dalam penanganan malaria di wilyah kerja puskesmas dan melakukan kunjungan untuk cross check data pasien yang dilaporkan dari hasil pemeriksaan di Puskesmas yang di nyatakan menderita malaria.
Di hari ketiga, kegiatan menyasar ke RSUD Landak sebagai unit penunjang yang mempunyai kemampuan dalam penanganan karena di dukung oleh adanya dokter spesialis penyakit dalam yang diharapkan dapat memberikan bimbingan dan konsultasi kepada petugas pengelola malaria di Kabupaten Landak dan dokter spesialis patologi klinik yang mempunyai kemampuan melakukan pemeriksaan mikroskopis malaria yang merupakan golden standard dalam penegakan diagnosa malaria.
Dalam sambutan nya di Puskesmas maupun Rumah Sakit terkait self assessment yang dilakukan Hariyanto mengatakan “standard penilaian yang sudah ditetapkan terdiri dari 12 item yang terdiri dari komponen-komponen penilaian yang juga bukan hanya tanggung jawab fasyankes yang dinilai, tapi juga tanggung jawab dari Dinas Kesehatan Kabupaten maupun Provinis bahkan Kementerian Kesehatan untuk dapat melengkapi nya. Dengan bekerja sama diharapkan eliminasi malaria di kabupaten bisa menjadi kontribusi dalam menuju eliminasi malaria provinsi dan akhirnya Eliminasi Malaria di Indonesia pada tahun 2030 mendatang.”
Kegiatan di RSUD Landak diterima oleh Direktur dr.Albertus Geofani bersama dengan unsur manajemen Rumah Sakit dari Bidang Pelayanan Medik, Bidang Penunjang Medik serta Bidang Keperawatan dan Kebidanan, dan juga didampingi dokter spesialis penyakit dalam dr.Nikolaus L P R, SpPD dan dokter spesialis patologi klinik dr.Pratiwi, SpPK. Setelah penyampaian hasil self assessment oleh Nikolaus, dan berdiskusi tentang pasien terduga malaria visitasi dilakukan di ruang Rekam Medik untuk melihat alur pendataan pasien, Unit Farmasi untuk memastikan ketersedian Obat Anti Malaria dan Laboratorium untuk melakukan pemeriksaan slide sampel malaria dari pasien yang diduga menderita malaria.