LANDAK- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Landak, Subanri membuka acara pertemuan Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Filariasis dan Kecacingan, yang dihadiri oleh Puskesmas se-Kabupaten Landak dengan Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Rabu ( 09/06/2021).

 

Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang tersebar luas didaerah tropis dan subtropis, berdasarkan data WHO pada tahun 2021 lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi Soil Transmitted Helminths (STH), Diindonesia sendiri prevalensi kecacingan pada tahun 2012 menunjukan angak diatas 20% .

 

Infeksi kecacingan tergolong penyakit Necleted Disease yaitu infeksi yang kurang diperhatikan dan penyakitnya bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala klinis yang jelas dan dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam jangka waktu panjang seperti kekurangan gizi, gangguan tumbuh kembang dan gangguan kognitif pada anak. Kecacingan dapat menimbulkan  kerugian baik penderita maupun keluarganya, karena dapat menyebabkan anemia, lesu dan prestasi belajar menurun,

 

“Kecacingan merupakan salah satu intervensi spesifik penanggulangan stunting. Sehubungan dengan hal tersebut maka adanya pertemuan guna untuk berkoordinasi mencegah dan pengendalian filariasis dan kecacingan di Kabupaten Landak, mengingat angka kecacingan masih tinggi dan angka stunting masih ada,”Ucap Subanri, Rabu (09/06/2021).

 

“ Untuk program filariasis dan kecacingan di Kabupaten Landak Tahun 2020, untuk Filariasis tidak ada kasus di Kabupaten Landak namun tetap waspada, demikian juga Kecacingan, Namun Pencegahan harus dilakukan dengan pemberian obat cacing terhadap sasaran usia 1-4 Tahun sebanyak 29.194 anak, usia 5-6 tahun sebanyak 15.260 anak, usia 7-12 tahun sebanyak 91.145 anak jadi total sebanyak 91.799 pada Tahun 2021 telah mendapatkan pencegahan kecacingan, sedangkan kasus kecacingan pada tahun 2021 sebanyak 5 kasus dengan rentang usia 1-10 tahun, sebagai upaya pencegahan pemberian obat cacing kepada anak usia tahap pertumbuhan dengan sasaran usia 1-4 tahun sebanyak 978 anak, 5-6 tahun sebanyak 22 anak, usia 7-12 tahun sebanyak 36 anak, dengan total pada tahun 2021 sebanyak 1.036 anak telah di beri obat cacing” Tambah Subanri.”

 

Kepala Dinas Kesehatan, subanri mengharapkan dengan adanya pertemuan ini sebagai upaya peningkatan pelayanan dapat menurunkan angka kasus kecacingan, serta menurunkan angka stunting.